Mikhail Kalashnikov, desainer senjata untuk Uni Soviet yang namanya
diabadikan sebagai nama senjata api paling populer di dunia AK-47
kemarin meninggal di usia 94 tahun.
Senapan AK-47 (Avtomat
Kalashnikov 1947) telah disukai oleh para gerilyawan, teroris, dan
tentara di banyak negara. Diperkirakan seratus juta senjata ciptaannya
telah tersebar di seluruh dunia.
Senjata ini sempat jadi senapan
serbu tentara Indonesia. Hubungan mesra antara Indonesia dan Uni Soviet
membuat ribuan pucuk senjata AK-47 mengalir ke Indonesia tahun 1960an.
Saat
itu hanya pasukan elite yang dapat jatah AK-47. Komando Pasukan Khusus
yang dulu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), salah
satunya.
Namanya senjata dari Blok Timur sana, tentu semua
petunjuk di badan senjata tertulis dalam bahasa Rusia. AK-47 punya dua
mode tembakan, otomatis untuk memberondong peluru. Satu lagi mode
tembakan semi otomatis.
Pada senapan AK-47 jika posisi kunci
diturunkan satu 'click' ke bawah, terdapat tulisan OB untuk tembakan
otomatis. Jika diturunkan satu 'click' lagi ke bawah ada tulisan OA
untuk tembakan semi otomatis.
Nah, biar gampang mengingatnya,
anggota Korps Baret Merah yang berasal dari Jawa menggunakan istilah
sendiri. Singkatan dalam bahasa Rusia diterjemahkan dalam Bahasa Jawa.
Maka
singkatan 'OB' diterjemahkan menjadi 'okeh banget' atau banyak sekali
untuk mode tembakan otomatis. Sementara 'OA' diterjemahkan menjadi 'ora
akeh', atau tidak banyak untuk tembakan semi otomatis.
Para prajurit pun tak pusing lagi menghapal mode tembakan senjata berpopor kayu itu. Hal ini jadi humor di antara mereka.
Demikian
dikisahkan dalam buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit
Para Komando yang ditulis wartawan perang Hendro Subroto dan diterbitkan
Penerbit Buku Kompas tahun 2009.
Seorang pensiunan bintara RPKAD, Maman, mengenang senjata ini memang bisa diandalkan. AK-47 dikenal bandel dan jarang macet.
"Dari
Trikora, lalu Dwikora, penumpasan G30S, itu RPKAD pakai AK-47. Mudah
dipakai, mudah dibersihkan dan dirawat. Dipakai berenang di laut atau
masuk lumpur juga tidak masalah," katanya.
Hal ini sesuai dengan harapan sang pencipta AK-47 Mikhail Kalashnikov.
"Para
tentara bukanlah lulusan universitas. Mereka perlu senjata yang
sederhana dan bisa diandalkan. Mereka tidak punya waktu untuk mencari
tahu bagaimana mengoperasikan senjata yang rumit dan memencet banyak
tombol saat musuh mendekat," kata dia saat diwawancarai CNN beberapa
tahun lalu.
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/humor-kopassus-soal-senapan-serbu-ak-47.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar