Jakarta -Rencana pemerintah untuk menghapus premium dan
diganti dengan BBM baru beroktan lebih tinggi mulai Mei mendatang
dinilai kalangan agen pemegang merek (APM) mobil bakal berdampak
terhadap penjualan. Namun, hal itu tidak akan berlangsung lama karena
konsumen hanya akan mengalami shock sesaat.
“Saya sendiri, dan
mungkin teman-teman APM lain anggota Gaikindo (Gabungan Industri
Kendaraan Bermotor Indonesia) masih mempelajari ini. Tetapi kalau
pengalaman-pengalaman sebelumnya, kenaikan harga BBM, itu hanya
berdampak sesaat,” papar Head Group of Mitsubishi Motors Sales PT Krama
Yudha Tiga Berlian Motors, Imam Choiru Cahya, saat dihubungi detikOto, Jumat (17/4/2015).
Menurut
Imam, ada beberapa alasan mengapa masyarakat calon pembeli mobil cepat
melakukan adaptasi terhadap kondisi kenaikan harga BBM. Pertama, karena
selama ini mereka sudah beberapa kali mengalami kondisi tersebut. Kedua,
rencana pembelian mobil umumnya telah direncanakan dan diniatkan sejak
lama, sehingga tidak akan serta-merta diurungkan saja, hanya karena
harga BBM lebih mahal.
“Jadi kalau pun ada shock sesaat itu
karena, masyarakat kaget dengan situasi baru, sebab harga BBM telah
berubah. Setelah itu yang tidak mau harus dijalani, apalagi mereka sudah
lama merencanakan. Itu kalau dari pengalaman yang kami alami
sebelumnya,” papar Imam.
Proses adaptasi hingga normal kembali,
kata Iman, biasanya antara dua hingga tiga bulan. Pada saat itu,
konsumen mobil sudah bisa kembali menata anggaran kebutuhan rumah
tangga, terutama biaya operasional transportasi dan kebutuhan lainnya.
“Tapi
kalau seberapa besar dampaknya(penghapusan premium dan diganti BBM
baru) terhadap penjualan, kami belum bisa menghitungnya. Karena kami
baru mempelajari," imbuh Imam.
http://oto.detik.com/read/2015/04/17/133622/2890367/1207/penghapusan-premium-diperkirakan-bikin-konsumen-kaget-sesaat?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar